 上传我的文档
 下载
 收藏
毕业以来一直从事小学数学教育，有丰富的数学教育经验！
 下载此文档
正在努力加载中...
provinsi jawa barat
下载积分：2000
内容提示：provinsi jawa barat
文档格式：PDF|
浏览次数：0|
上传日期： 13:25:36|
文档星级：
全文阅读已结束，如果下载本文需要使用
 2000 积分
下载此文档
该用户还上传了这些文档
provinsi jawa barat
官方公共微信Profil Toleransi Risiko Investasi
| LinkedIn
Siapapun jika sudah menyebut kata ‘investasi’ sejatinya berharap mendapatkan keuntungan dari penempatan dananya. Tidak ada orang berinvestasi untuk merugi. Berinvestasi di dunia berharap dapat untung, berinvestasi di jalan Tuhan berharap kemudahan di “kemudian hari”, benar’kan?!
Di Indonesia masih cukup banyak investor yang berharap dapat berinvestasi dengan dana sekecil-kecilnya namun mengharapkan hasil (untung) sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan mereka seringkali mengabaikan akal sehat dan analisa risiko, ujung-ujungnya terjebak Investasi Bodong. Runyam deh.
Investasi yang sehat baiknya dilakukan secara rutin, disiplin dan terukur.
Rutin artinya sekecil atau sebesar apapun alokasi dana investasi Anda, lakukan teratur berkala, tidak angot-angotan.
Disiplin artinya pos yang sudah dialokasikan untuk investasi tidak boleh di utak-atik, apapun alasannya.
Terukur artinya investasi dilakukan sesuai dengan kemampuan finansial pribadi serta harus paham risiko dan untung-rugi dari instrumen yang dipilih. B Ketahui profil risiko Anda!
Salah melakukan investasi, serupa dengan mimpi buruk sepanjang hari. Seram.
Jika Anda belum pernah cek profil risiko investasi Anda, dibawah ini saya berikan versi sederhananya, semoga membantu…
Jika Anda cenderung mencari instrumen investasi yang relatif aman dari fluktuasi seperti deposito, obligasi dan properti serta memiliki toleransi terbatas untuk mengalami kerugian seperti kehilangan sejumlah dana akibat penurunan nilai investasi, maka Anda berkecenderungan Investor Konservatif.
Investor konservatif cenderung tidak mentoleransi untuk mengalami kerugian (penurunan) nilai investasi sekecil apapun.
Jika Anda cenderung mencari instrumen investasi yang relatif memberikanreturnlebih besar dari deposito dan/ obligasi namun masih cukup aman seperti reksadana pendapatan tetap, maka Anda berkecenderungan Investor Moderat.
Jika return dari reksadana pendapatan tetap masih kurang cukup memberikan return bagi Anda dan cenderung mencari mencari instrumen yangreturn-nya lebih besar lagi seperti logam mulia dan reksadana campuran, maka Anda berkecenderungan Investor Moderat-Agresif.
Investor moderat dan moderat-agresif cenderung memiliki toleransi untuk mengalami kerugian (penurunan) nilai investasi.
Jika Anda cenderung mencari instrumen investasi yang relatif memberikanreturn terbesar meskipun mereka tahu risikonya juga cukup besar seperti reksadana saham, kepemilikan saham langsung,Forexataupun bisnis waralaba, maka Anda berkecenderungan Investor Agresif.
Investor agresif cenderung memiliki toleransi sangat besar untuk mengalami kerugian (penurunan) nilai investasi. Biasanya dikarenakan mereka berpengalaman dan bermodal besar.
Diversifikasi investasi (mengalokasikan pada beberapa instrumen) harus dilakukan para investor dengan kecenderungan moderat dan moderat-agresif sekalipun serta khususnya mereka dengan kecenderungan agresif untuk menghindari jatuhnya nilai investasi di semua instrumen secara sekaligus, “Jangan meletakan seluruh telur dalam satu keranjang”.
Sejatinya investasi diperuntukan untuk jangka panjang. Semakin panjang jangka waktu yang ditetapkan maka semakin tinggi toleransi risikonya.
Berinvestasi bukanlah berjudi karena itu pastikan investor mengetahui-memahami-mengerti instrumen investasi pilihannya sesuai profil risiko. Salah memilih, fatal akibatnya.
Lakukan evaluasi dari waktu ke waktu. Semakin matang dan berpengalaman biasanya profil risiko akan meningkat. Di sisi lain, semakin berumur seorang investor sebaiknya mulai menurunkan tingkat risiko investasinya. Sesuaikan dengan kondisi Anda ya…
Di 2009 profil toleransi risiko investasi saya masih konservatif. Mulai 2010 menjadi moderat mendekati moderat-agresif. Sejak 2013 menjadi cenderung lebih agresif hingga hari ini. Tentu butuh waktu, belajar dan berlatih. Takut rugi juga masih ada. Setiap keuntungan di-syukuri, kerugian menjadi pelajaran.
Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar agar berguna bagi orang lain dan atau share artikel ini ke social media Anda...Looking for more of the latest headlines on LinkedIn?}